Thursday, November 3, 2011

Ayam Goreng Ngo Hiong

Ayam goreng adalah menu tetap di rumah. Sebetulnya yang suka itu aku, kemudian Naomi lama kelamaan ketularan. Hubby yang semula adalah penyuka ikan dan daging akhirnya pun terpengaruh.

Bumbu yang dipakai untuk ayam goreng ini bervariasi, tergantung kreativitas yang berada di belakang penggorengan. Ayam goreng bumbu ngo hiong atau five-spices sudah kukenal sejak masih tinggal di rumah orangtua. Nah, dalam rangka Chinese Food Week NCC, aku memutuskan untuk membuat ayam goreng bumbu ngo hiong ini. Hitung-hitung nostalgia masakan masa remaja.

Bikinnya super gampil dan hemat bumbu tapi butuh persiapan agak lama karena ayamnya diasinkan tidak dengan garam melainkan dengan kecap asin. Boleh pakai Kikkoman atau kecap asin lainnya sesuai selera keluarga. Kalau menggunakan ayam kampung, pakailah ayam kampung yang ukurannya agak kecil (kurang dari satu kilogram) supaya bisa matang sampai ke dalam tanpa perlu direbus.

Rasanya? Tidak perlu diragukan, enakkk sekali. (st)



AYAM GORENG BUMBU NGOHIONG
Resep: Ibu Cherry Hadibroto

Bahan-bahan:
1 ekor  Ayam negeri (aku pakai ayam kampung berat kurleb 8 ons, potong 8)
100 gram  Tepung sagu/ kanji (aku pakai tapioka cap pak tani)

Bumbu Perendam - campur rata:
3 sdm  Kecap asin (aku pakai Pearl River Bridge)
5 siung  Bawang putih, haluskan
1 sdt  Merica putih bubuk
1 sdt  Bumbu ngo hiong

Cara Membuat:
1) Balur bumbu perendam ke ayam sambil diremas-remas ke seluruh badan ayam. Biarkan semalaman di kulkas bawah (aku rendam selama 7 jam)
2) Gulingkan tiap potong ayam ke tepung sagu/ kanji. Tepuk2 supaya melekat dengan baik (catatan: jika suka boleh tambahkan sedikit garam halus dan/atau merica di tepungnya supaya tidak hambar)
3) Goreng dengan api kecil dalam minyak panas sedang yang cukup banyak. Balik-balik supaya bagian dalamnya matang merata dan permukaannya garing.

Paiton, 4 November 2011

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...