Bulan ini aku didapuk untuk tandem dengan Teh Nicke dan Mbak Diyah (yess, we are the 3Funky trio. Don't get excited!) untuk menjadi host event online komunitasku, yaitu Chinese Food Week NCC.
Event kali ini membebaskan jenis makanan yang dikumpulkan sebagai entry, boleh masakan, kudapan maupun minuman, selama masih bisa ditunjukkan hubungannya dengan tradisi maupun kreasi komunitas China baik yang di negeri asalnya maupun yang peranakan.
Untuk event ini, aku mencoba membuat sup kim lo dari buku resep Indonesian-Chinese Cooking tulisan Ibu Cherry Hadibroto. Partisipasiku ini mendapatkan dukungan penuh dari hubby karena pada dasarnya keluarga kami bukan sweet tooth. Apalagi bahan-bahannya termasuk mudah namun enak-enak semua: ayam kampung, kimcan (bunga sedap malam kering), dan jamur kuping. Masakan ini tidak menggunakan garam tetapi kecap asin sebagai sumber rasa asin. Jadi ingat ibuku yang memang jarang masak menggunakan garam dapur.
Sesuai peraturan event, penggunaan daging b2 aku skip. Penggunaan ayam kampung muda utuh membuat kaldu berasa kental dan manis. Sayang aku tidak menggunakan saringan kain sehingga kuah tidak bisa bening benar. Sewaktu membuat kaldu juga terjadi kecelakaan kecil sehingga 2 liter kuah tumpah percuma (arrg!). Hasil akhirnya adalah sup yang kurang kuah dan kebanyakan isi. Namun secara keseluruhan rasanya enak dan pas. Kesan yang aku dapat penulisnya memang sudah memperhitungkan takaran bahan dengan teliti sehingga sangat sangat memudahkan pembacanya yang jarang masak seperti aku.
Setelah masakan selesai dan kudu dijepret, baru aku sadar kalo aku sama sekali tidak punya pernak pernik yang berbau chinese. Mangkuk, sendok sup, atau sekedar wadah berwarna merah. Kayaknya ini harus ini shopping list berikutnya nih.
OK buat yang minat mencoba, ini aku sharing resepnya ya. (st)
SUP KIM LO
Resep asli: Ibu Cherry Hadibroto
Bahan-bahan:
1/2 ekor ayam kampung rebus (aku pakai jadi 1 ekor kecil)
100 gram daging b2 rebus, potong tebal 1cm, iris tipis (aku tiadakan)
1000 ml kaldu perebus ayam (*)
100 gram kimcan (bunga sedap malam kering, rendam, tiriskan -- aku: ikat 1x menjadi simpul)
25 gram jamur kuping, rendam, iris kasar
50 gram soun, rendam air dingin, potong 10 cm
5 buah (=20 gram) bawang merah, iris tipis
4 siung bawang putih, iris tipis
1/2 sdt merica putih bubuk
2 sdm kecap asin (aku pake merk Pearl River Bridge -- botol kaca label perak dan merah)
2 sdm kecap manis
1/2 sdt gula pasir
2 sdm margarin untuk menumis
bumbu penyedap secukupnya, jika suka
1 butir telur kocok untuk dadar, iris halus
bawang merah goreng, sesuai selera
Cara Membuat:
1) Tumis bawang putih dan bawang merah dengan 2 sdm maragarin sampai kecoklatan, tuang ke panci kaldu (*)
2) Didihkan bersama semua bahan kecuali soun, bawang goreng dan telur dadar
3) Masak selama 20-30 menit sampai bumbu meresap, masukkan soun dan bumbu penyedap. Angkat
4) Susun di mangkuk, sajikan panas, taburi irisan dadar telur dan bawang goreng.
(*) Cara Membuat Kaldu:
- Didihkan air sampai bergolak, cemplungkan ayam. Tunggu hingga mendidih kembali, angkat ayam. Buang air yang ini (bisa juga dipakai untuk proses selanjutnya jika kita menggunakan saringan kain yang rapat). Bersihkan sisa darah yang menempel di badan ayam.
- Rebus ayam dengan 2 liter air. Jika suka, masukkan 1/2 butir bawang bombay (kupas, potong menjadi dua) ke dalam air. Rebus selama 3/4 jam dengan api kecil sampai daging ayam empuk. Selama proses merebus, biarkan tutup panci sedikit terbuka untuk melepaskan uap panas.
Paiton, 30 Oktober 2011
No comments:
Post a Comment