Nahhh, setelah bersenang-senang di kelas Special Cupcakes-nya Mbak Peni di hari Minggunya, eh ada berita baik tambahan. Mbak Peni akan berkunjung ke rumah familinya, yang jaraknya dekat dengan Paiton. Langsung bikin janji nge-date.
Hari Senin malam, aku plus keluarga ketemuan dengan Mbak Peni dan para kerabatnya. Tempatnya di mini resto di komplek perumahan. Yang bikin malu, pas mau order makanan lha kok pada habis semua. Nggak ada daging, nggak ada dada ayam, nggak ini dan itu. Sebagai tuan rumah aku sampai senewen sendiri tapi memang di Paiton nggak banyak pilihan tempat makan, apalagi di atas pukul 8 malam. Untunglah para tamunya sabar-sabar, nggak protes :))
Habis makan kami berfoto2. Suami bilang adiknya Mbak Peni kayak Donnie Sibarani, awaknya Ada Band. Haha, iya ya. Kalo masnya kayak Oom Krisbiantoro *grin
Pas ngecek di kamera, baru nyadar eh kok lupa bedakan dan lipstick-an. Padahal Mbak Peni udah dandan rapi jali. Langsung keluarkan perkakas, sret-sret-sret. Lalu foto lagi hehe. Fotonya sengaja mepet ke Mbak Peni, biar ketularan pinter dan nyeni *hihi.
Pukul 11 malam kami bubaran. Habis itu baru tersadar, lho kok bukunya nggak dibawa lagi waaaaa. Akhirnya untuk melampiaskan narsis aku minta hubby untuk motret aku dan ke-3 buku2nya Mbak Peni. Melas yo.
Wah, seru banget deh pokoknya. Mudah2an dalam waktu dekat ada kesempatan untuk ngobril lagi. Secara aslinya Mbak Peni ini aslinya arek Jawi Wetan juga.
Thanks sudah bertandang ke tempatku yang terpencil ini ya, Mbak Peni. Kayak mimpi aja nih.
Paiton, 28 Juni 2011
Tuesday, June 28, 2011
Meeting Peni Respati Part 1 ~ 19 June 2011
Saat diajak Inna Ahmad untuk bergabung di kelasnya Mbak Peni Respati, aku langsung setuju. Selain karena saat itu waktuku sedang longgar, aku juga ingin bertemu dengan beliau. Maklum karya2nya yang cantik, unik dan personal kerap jadi inspirasi bagi bakul kue rumahan sepertiku.
Kelas dimulai sekitar pukul 10 pagi. Oh ya, kursus diadakan di Politeknik Indonesia (daerah AJBS Surabaya). Pertama kali datang aku berkenalan dengan Mbak Rosy. Orangnya rame dan seruuu. Setelah kami berdua datang, barulah peserta2 yang lain, Mbak Peni, Inna Ahmad dan Ida datang. Yang punya gedung, Mas Body, datang terakhir.
Ternyata Mbak Peni Respati orangnya ramah dan charming. Banyak ngobrol dan bercanda. Beginilah gaya Mbak Peni Respati ketika beraksi. Mulai dari perkenalan, menerangkan kukis hias, menerangkan cupcake, dan juga tidak lupa tandatangan buku. Sayang aku nggak kepikiran sama sekali untuk bawa buku2nya Mbak Peni jadi nggak bisa ikutan minta tanda tangan.
Untuk bikin cupcakenya Mbak Peni memberi beberapa resep dan sekalian didemokan. Favoritku adalah Simple Milky karena bikinnya tanpa mikser tapi hasilnya wenakk. Untuk dekor, setiap peserta praktek sendiri2 (hands on). Terakhir ditambahi ilmu merangkai cupcake dan kukis menjadi hantaran yang cantik dengan kotak unik dan pita.
Seperti biasa, kalau sudah kumpul2 begini bawaannya heboh aja.
Kira-kira pukul 3 sore acara buyar. Hasil kursus ditancapin lilin angka 6 dan diberikan ke Naomi. Haaa, dia heboh banget. Soalnya waktu ultah April kemarin mamanya nggak bikin kue dan acara tiup lilin.
Makasih ya Mbak Peni sudah bikin orang serumah senang :)
Note: maapkeun blog kali ini pake foto2 dari smartphone karena lupa bawa kamera :(
Paiton, 29 June 2011
Kelas dimulai sekitar pukul 10 pagi. Oh ya, kursus diadakan di Politeknik Indonesia (daerah AJBS Surabaya). Pertama kali datang aku berkenalan dengan Mbak Rosy. Orangnya rame dan seruuu. Setelah kami berdua datang, barulah peserta2 yang lain, Mbak Peni, Inna Ahmad dan Ida datang. Yang punya gedung, Mas Body, datang terakhir.
Ternyata Mbak Peni Respati orangnya ramah dan charming. Banyak ngobrol dan bercanda. Beginilah gaya Mbak Peni Respati ketika beraksi. Mulai dari perkenalan, menerangkan kukis hias, menerangkan cupcake, dan juga tidak lupa tandatangan buku. Sayang aku nggak kepikiran sama sekali untuk bawa buku2nya Mbak Peni jadi nggak bisa ikutan minta tanda tangan.
Untuk bikin cupcakenya Mbak Peni memberi beberapa resep dan sekalian didemokan. Favoritku adalah Simple Milky karena bikinnya tanpa mikser tapi hasilnya wenakk. Untuk dekor, setiap peserta praktek sendiri2 (hands on). Terakhir ditambahi ilmu merangkai cupcake dan kukis menjadi hantaran yang cantik dengan kotak unik dan pita.
Seperti biasa, kalau sudah kumpul2 begini bawaannya heboh aja.
Kira-kira pukul 3 sore acara buyar. Hasil kursus ditancapin lilin angka 6 dan diberikan ke Naomi. Haaa, dia heboh banget. Soalnya waktu ultah April kemarin mamanya nggak bikin kue dan acara tiup lilin.
Makasih ya Mbak Peni sudah bikin orang serumah senang :)
Note: maapkeun blog kali ini pake foto2 dari smartphone karena lupa bawa kamera :(
Paiton, 29 June 2011
Tinkerbel Cake for Haura
Cake ini dipesan untuk merayakan ultah pertama si kecil Haura. Dekor dari buttercream dengan hiasan topper Tinkerbel
Nama yang cantik diabadikan sebagai bagian dari dekor.
Happy birthday, Haura.
Paiton, 27 Juni 2011
Nama yang cantik diabadikan sebagai bagian dari dekor.
Happy birthday, Haura.
Paiton, 27 Juni 2011
Sunday, June 5, 2011
Delicious Choco Lava Brownies
Sore ini tidak sengaja menghasilkan brownies dengan isian coklat leleh. Akibat dari memasukkan kelebihan coklat dari dekor orderan cake sebelumnya. Sweet accident.
Brownies, menurut guru food photography-ku *lirik2-Riana, adalah salah satu obyek yang sulit untuk difoto dengan baik dan benar. Penyebabnya adalah warna brownies yang coklat gelap, jika difoto dari sudut yang salah akan menghasilkan blok warna coklat yang gelap dan membosankan. That afternoon I was determined to do this piece of chocolate heaven my version of justice.
Still had trouble to produce nice, clean and bright composition. I took 34 pictures and came out with only two which I consider presentable (so please don't steal them!).
Setengah loyang sukses meluncur ke perut, bagi dua dengan Naomi. Untunglah untuk besok masih ada seloyang lagi!
Paiton, 5 Juni 2011
Brownies, menurut guru food photography-ku *lirik2-Riana, adalah salah satu obyek yang sulit untuk difoto dengan baik dan benar. Penyebabnya adalah warna brownies yang coklat gelap, jika difoto dari sudut yang salah akan menghasilkan blok warna coklat yang gelap dan membosankan. That afternoon I was determined to do this piece of chocolate heaven my version of justice.
Still had trouble to produce nice, clean and bright composition. I took 34 pictures and came out with only two which I consider presentable (so please don't steal them!).
Setengah loyang sukses meluncur ke perut, bagi dua dengan Naomi. Untunglah untuk besok masih ada seloyang lagi!
Paiton, 5 Juni 2011
Subscribe to:
Comments (Atom)










