Masakan yang satu ini adalah menu wajib setiap rumah tangga orang Batak baik yang masih tinggal di kampung halaman maupun yang sudah merantau. Seorang wanita Batak baru diacungi jempol sebagai seorang jago masak jika masakan arsiknya sudah enak dan layak dihidangkan kepada para tamu.
Umumnya untuk masakan arsik ini digunakan ikan mas. Dipilih ikan ini karena ikan mas tinggal di air jernih dan berenang maju dalam kelompok tanpa saling bertubrukan. Filosofinya adalah mereka yang memakan ikan ini akan hidup dalam harmoni, ke hulu dan ke hilir, rukun sampai akhir umurnya. Untuk menu sehari-hari, boleh-boleh saja kita mengganti ikan mas ini dengan ikan air tawar lain seperti mujair, lele atau nila.
Meskipun enak, dalam adat Batak tidak semua orang boleh disuguhi arsik. Kepada Tulang (paman dari pihak ibu), kita tidak boleh menghidangkan masakan ini karena ada masakan lain yang lebih pantas/ cocok. Penjelasan lebih mendalam mengenai hal ini memerlukan pemahaman akan budaya Batak (bisa didiskusikan di lain kesempatan).
Citarasa arsik ini asin, asam/ kecut, bisa juga pedas (bergantung ada tidaknya tambahan cabe). Rasa yang khas disumbangkan oleh bumbu khas Sumatera yaitu andaliman dan bunga rias (kerap juga disebut kecombrang). Resep yang aku bagi kali ini bersumber dari olah tangan mertuaku yang menurut banyak orang lezat sekali. Cara yang digunakan mertua adalah mendidihkan air berikut bumbu halus, baru ikan dimasukkan. Ada cara lain yaitu dengan melumurkan bumbu ke badan dan rongga ikan, memasukkan ikan ke dalam air yang masih dingin lalu dididihkan sampai matang. Karena hampir setiap rumah menghidangkan makanan ini, tidak ada standar yang benar-benar baku mengenai resep arsik yang 'benar'.
Untuk yang ingin mencoba, berikut resepnya. (st)
ARSIK
:: Masakan khas Batak Toba ::
Sebagaimana dituturkan oleh Oppung Imanuel boru Sihotang
Bahan:
1,5 kg Ikan mas, pilih yang masih segar, buang isi perutnya tetapi biarkan sisiknya (tidak perlu disiangi)
10-15 batang Kacang panjang, pilih yang masih muda, ditandai dengan badan dan biji yang masih kecil. Potong2 menjadi 4 bagian
3 buah Bunga rias, disebut juga kecombrang, belah bunganya menjadi empat & iris2 kecil batangnya
5 lembar Asam galugur, biarkan utuh, tidak dipotong-potong
10 irisan tipis Tempe yang enak dan tidak kecut (optional)
10 batang Bawang daun, disebut juga lokio atau bawang batak, biarkan utuh (optional)
Bumbu:
10 siung Bawang putih, rajang lalu ulek hingga lembut
8 siung Bawang merah, rajang lalu ulek hingga halus
2 buah Tomat merah yang besar, parut hingga halus
100 gram Lengkuas muda, (a) ambil 1/3-nya untuk dirajang dan dihaluskan, (b) sisanya sebanyak 2/3 diiris kecil-kecil untuk dijadikan alas ikan di kuali
50 gram Jahe muda, kira2 setara dengan 2 empu ibu jari atau sepanjang 2 x 8cm, dirajang lalu digiling halus
100-150 gram Kunyit tua, yang sudah berwarna jingga (biasanya jika dipegang meninggalkan noda yang sulit sekali dihilangkan), dirajang lalu digiling halus
6 buah Cabe merah besar yang masih segar, dirajang lalu digiling (biji tidak perlu dihilangkan jika ulekan cukup halus)
3 batang Sereh yang tua dan besar, potong pangkalnya kira2 10 cm, dirajang lalu digiling halus, sisa batangnya yang berwarna hijau dipotong sepanjang 5-8 cm untuk dijadikan alas ikan di kuali
1 sdm Andaliman (tidak termasuk batang2 kecilnya)
1 buah Jeruk nipis, peras dan ambil airnya saja
3-4 lembar Daun salam
2 sdm Garam (atau sesuai selera)
Air matang dengan jumlah yang cukup untuk merendam ikan di dalam kuali
Cara membuat:
1) Tata lengkuas potongan, sereh utuh dan sebagian asam galugur di dasar kuali.
2) Giling semua bumbu hingga halus benar, masukkan ke dalam kuali. Supaya menguleknya tidak licin, ulek masing-masing bahan secara terpisah. Anda bisa menggunakan blender namun konon bumbu yang dihasilkan tidak seenak bumbu hasil ulekan manual. Masukkan daun salam.
3) Tambahkan air sampai memenuhi 3/4 tinggi panci. Aduk bumbu. Nyalakan api sampai air mendidih.
Catatan: arsik ini sama sekali tidak menggunakan minyak goreng. Bumbu tidak ditumis tetapi hanya direbus saja.
4) Tata ikan di dalam kuali. Tambahkan irisan tempe (jika suka). Susun lokio dan sisa asam galugur di atasnya. Beri garam sesuai selera. Kucuri dengan air jeruk nipis.
5) Lanjutkan memasak dengan api sedang sampai kurang lebih 20 menit. Tutup kuali dengan tutup panci selama proses pemasakan ini.
6) Setelah 20 menit, buka tutup kuali, cicipi apakah asin dan kecutnya sudah pas. Berikutnya tata potongan kacang panjang di atasnya. Tutup kuali. Lanjutkan memasak dengan api sedang-kecil selama 40 menit hingga kuah hampir habis dan semua bahan matang.
7) Dinginkan. Pindahkan ke piring hidangan.
8) Siap disantap bersama nasi putih hangat.
Untuk 8 porsi
Bandung, 13 April 2009
10 comments:
Saya kangen dengan naniura (bener gak nama/tulisannya gitu?)
Betul. Naniura susah dibikin di Jawa karena ada satu bahan yang hanya lazim ditemui di Sumatera yaitu asam jungga. Hmmm, aku juga suka ama naniura ini. Indonesian sushi :))
mba, lokio itu apa ya?
Anim, KL
Kalo pake asam sihala lebih enak, mba.
Lokio = bawang daun
Link: http://id.wikipedia.org/wiki/Lokio
science
Post a Comment