Monday, September 6, 2010

Kukis Batik

Kukis batik pertama kali diperkenalkan oleh mba Peni Respati, home baker sekaligus seniman yang kukagumi. Ide dasarnya sebetulnya sederhana, yaitu butter cookies dengan rasa coklat yang dihias menggunakan royal icing warna coklat / tanah yang ditorehkan sedemikian rupa sehingga menghasilkan nuansa batik.

Kukis ini kubuat di injury time, yaitu kurang seminggu dari Hari Idul Fitri. Kastamernya teman2 kantor plus seorang nona yang direferensikan oleh Endang Paloepiningrum (trims yo Nyah).

Tidak mudah menggambar di kue yang luasannya cuma 3 x 3 cm. Ketika aku berambisi membuat motif parang rusak misalnya, hampir mustahil untuk memindahkan motif yang panjang aslinya hampir 15 cm itu (konon motif parang rusak yang asli batik tulis dibuat hanya dengan satu tarikan nafas supaya hasilnya indah). Walhasil yang aku lakukan sebetulnya adalah membuat fragmen2  dari sebuah batik yang utuh.Setiap fragmen hanya kubuat sekitar 25 keping dan semuanya dilukis satu per satu di atas kukis.


Terima kasih untuk Mbak Peni dan Citra Kusuma yang sudah menularkan  semangat membuat kukis batik ini.




Untuk teman2 yang merayakan, selamat hari raya ya.

Paiton, 6 September 2010

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...