Showing posts with label Masakan. Show all posts
Showing posts with label Masakan. Show all posts

Saturday, March 15, 2014

Rawon Daging (with recipe)

Rawon

Orang mengira kalau bisa bikin cake, pasti pintar masak. Tidak selalu benar, sodara2. Karena walaupun punya orang tua yang pernah bisnis katering, kepintaran memasakku hanya dua tingkat lebih tinggi dari menggoreng tempe dan bikin ayam masak kecap *menangispilu. Kalau ditanya mengapa, aku agak bingung menjawabnya. Mungkin justru karena sejak lahir aku selalu bersama orang yang jago memasak, maka aku tidak pernah benar2 berusaha untuk mencoba memproduksi makanan dari awal hingga akhir.

Semasa SD, tugasku antara lain menguliti kacang tanah yang sudah direndam air panas, mengupas dan membersihkan udang, kadang merajang bawang merah / putih / prei, mengiris dadu kentang dan wortel, membulat-bulati adonan bakso udang (mudah tapi enak), mengocok telur, membalur dengan tepung roti, menggoreng, mengaron nasi (waktu itu belum zamannya magic com), mengukus beras aron untuk bikin nasi, kadang bikin mi rebus, menghangatkan lauk, cuci peralatan masak dan berbagai pekerjaan pendukung memasak. Karena itu meskipun terbiasa pegang pisau dan berada di dalam dapur, yang kukuasai sebatas pekerjaan helper saja.

Sewaktu SMP aku mengikuti pelajaran tata boga dan mengalami kejadian yang memalukan. Aku tidak bisa membedakan mpon2 alias bumbu dapur! Bayangkan, anaknya ibu katering nggak bisa membedakan bumbu! Apa bedanya butiran merica dan ketumbar, lengkuas dan jahe, kunci dan kencur, aku nggak tahu. Kalau kunyit mudah, karena warnanya kuning. Kalau jahe asal segar masih bisa dicium aromanya yang khas, tapi kalau sudah kering baunya jadi samar dan membingungkan. Untung sekarang ketrampilan dasar itu sudah kukuasai. Kalau enggak malu sama suami dan anak :p

Bawang Merah Bawang Putih 

Bagaimana dengan sekarang? Lumayanlah (kalau nggak pede, buka aja catatan resep). Ndilalah aku ini kok beruntung selalu dapat asisten2 yang jago masak. Pulang kantor di meja sudah ada lauk matang tersedia (asisten rumah bekerja setengah hari, pukul 3 sore sudah pulang). Bukan hanya ketrampilan memasaknya yang aku hargai tapi juga database resep yang ada di ingatannya. Beberapa masakan yang tadinya aku tidak tahu, jadi tahu. Beberapa tanaman yang sering kami gunakan seperti daun jeruk, sereh, pandan, cabe kini tersedia di belakang rumah. Membaca resep dan menggunakan timbangan digital juga mahir. Benar2 memudahkan.

Resep yang akan aku share ini adalah resep dari salah satu asistenku. Mudah-mudahan cocok dengan selera Anda. (st)

RAWON
:: Sumber: Suningsih Dapur Solia 

Bahan2:
500 gram  Daging rawon
1500 ml Air untuk merebus
100 ml Air panas untuk merendam kluwek
Opsional:
1 buah Labu siam (manisa), belah dua, gosok2 untuk mengurangi getahnya, cuci bersih, kupas dan potong dadu agak besar

Bumbu halus:
8 buah (= 50 gr)  Bawang merah, kupas dan rajang kasar (boleh ditambah sesuai selera)
4 buah  (= 20 gr)  Bawang putih, kupas dan rajang kasar
1 buah Cabe merah besar, buang bijinya, rajang kasar
2 buah Kluwek, pecahkan kulitnya, ambil isinya
*jika jelek / putih / berjamur jangan dipakai, ganti dengan yang bagus

Kluwek
2 batang  Sereh, dikupas, ambil bagian bawahnya yang berwarna putih, geprek
3 lembar  Daun jeruk
1 cm (= 5 gr) Kunyit, pilih yang tua, bersihkan kulitnya
1 cm (= 5 gr) Jahe, bersihkan kulitnya
4 butir (= 12 gr) Kemiri yang sudah digoreng
1 sdm (= 5 gr)  Ketumbar butiran
Sejumput jinten (1/8 sdt atau kurang)
3/4 - 1 sdm Garam (atau sesuai selera)

5 sdm  Minyak goreng untuk menumis

Opsional:
Kaldu bubuk (Masako atau Royco, jika suka)
Bawang goreng untuk taburan
Bumbu Rawon
Bumbu-bumbu siap diulek

Cara Membuat:
1) Cuci daging (biarkan utuh), masukkan ke panci presto, beri air 1500 ml. Tutup panci presto, pasang  katup pengamannya, rebus selama 15-20 menit supaya setengah empuk. Jika sudah, matikan api, biarkan sampai uapnya habis (tidak mendesis), buka panci prestonya, sisihkan.
2) Rendam isi kluwek di air panas, biarkan.
3) Siapkan bumbu halus, ulek hingga lembut (tidak termasuk sereh dan daun jeruk). Beri sedikit garam kasar supaya menguleknya lebih mudah / tidak licin. Tiriskan kluwek (air rendamannya jangan dibuang), ulek bersama bumbu halus, ratakan dengan spatula.

Bumbu Halus
Bumbu halus dan kluwek yang telah diulek
4) Tiriskan daging rebus, potong dadunya. Simpan kaldunya.
5) Panaskan minyak goreng di wajan, tumis bumbu halus, masukkan sereh dan daun jeruk, aduk2 supaya tidak gosong. Pastikan supaya bumbu matang agar tidak terasa mentah. Setelah matang, masukkan air rendaman kluwek. Aduk-aduk, sisihkan.

Rawon
Tumis semua bumbu halus
6) Panaskan air kaldu, masukkan bumbu halus, masukkan daging yang telah dipotong kotak2. Beri garam. Menjelang mendidih, masukkan labu siam yang sudah dipotong kotak2.
7) Cicipi kuah rawon, sesuaikan rasanya (tambahkan garam dan kaldu bubuk, jika suka), biarkan mendidih selama beberapa saat supaya bumbu lebih merasuk dan kuahnya agak berkurang. Matikan api.
8) Siap dihidangkan. Beri pelengkap kecambah pendek, krupuk, telur asin, dan sambal terasi sesuai selera.

Rawon
Sambal Terasi
Sambal terasi

Paiton, 15 Maret 2014

Monday, February 24, 2014

Tumpeng Karakter ~ Angry Birds

Bukan master tumpeng tapi kalau masih 10 - 20 porsi aja masih berani terima orderan hehe. Ini hasil kerjaan bulan Februari 2014.
Tumpeng Karakter ~ Angry Bird

Pucuk tumpengnya dimodifikasi menjadi yellow angry bird. Lucu ya hehe. Ternyata menempelkan pernak-perniknya tidak semudah yang aku bayangkan. Untung akhirnya jadi juga. Mudah-mudahan cukup mirip :)

Tumpeng Karakter ~ Angry Bird

Buat Veni trims ya pesanannya. Semoga suka dan acaranya ramai.
Tumpeng Karakter ~ Angry Bird

Paiton, 24 Februari 2014

Saturday, November 23, 2013

Bola-bola Ayam (with recipe)

Hai hai hai .... I'm back from the cave *big grin*

Menurut buku "Men Are From Mars, Women Are From Venus" yang biasanya menyepi ke gua itu kaum cowok. Yahhh, nggak papalah kalau sesekali cewek juga menyelinap ke gua hehe.

Well, itu hanya metafor ya. Yang terjadi adalah aku mengambil cuti baking selama 3 minggu. Cihuy nggak tuh. Mohon maaf kepada para kastamer yang tidak bisa dilayani selama 3 minggu terakhir ini ya.

Ngapain aja selama 3 minggu? Maunya sih produktif melakukan ini dan itu. The fact is, I was really enjoying my beauty sleep for 21 straight nights! Yea yea, my bad. No regrets, though. Tekanan darah balik normal tanpa obat, kulit juga berasa lebih kencang, plus quality time with the apple of my eye. Terima kasih Tuhan untuk kesempatan ini.

OK enough chit-chat. Kali ini aku ingin sharing resep super simpel untuk sebuah komponen dalam sup. Bukan resep supnya tapi resep bola-bola ayamnya. Aku sudah makan bola-bola ayam sejak zaman anak-anak karena ibuku adalah seorang "pendekar sup". Beliau bikin segala macam sup yang lezat mulai dari yang kuah encer sampai kuah kental, yang warna putih sampai warna merah, dari yang bening sampai butek, dan seringkali bola-bola ayam ini menjadi bagiannya.

Yang akan aku sharing ini versi yang lebih lembut dari bola-bola ayam yang biasa dibikin oleh ibuku. Kuncinya adalah penggunaan tepung sagu tani. Jika yang digunakan tepung terigu atau tepung tapioka, bola-bola ayam yang dihasilkan akan lebih kenyal.  

Here we go. (st)

BOLA-BOLA AYAM

Bola-bola Ayam  

Bahan:
250 gram  Dada ayam tanpa tulang
1 sdm  Tepung sagu tani
½ sdt  Garam (atau sesuai selera)
¼ sdt Merica bubuk

Cara Membuat:
1) Blender daging ayam hingga halus. Masukkan tepung sagu tani, garam dan merica. Blender lagi hingga tercampur rata.
2) Didihkan sepanci air (atau lebih baik lagi: kaldu). Bentuk bola-bola ayam dengan bantuan dua buah sendok, masukkan ke air mendidih. Tunggu hingga bola-bola ayam mengambang, angkat dan tiriskan.
3) Siap digunakan untuk campuran sup atau masakan lainnya sesuai selera.

Paiton, 23 November 2013

Tuesday, June 25, 2013

Chicken Nugget Homemade (with Recipe)

Naomi lumayan suka makan nugget ayam. Sudah agak lama cari-cari resep chicken nugget homemade tapi kok nggak dapat yang citarasanya pas. Nah waktu Mbak Mia Indriasari sharing resep andalannya ini beberapa waktu yang lalu, aku nggak langsung nyoba. Baru saat liburan sekolah ini sempat, itu pun dibantu oleh asisten hehe *ngaku*

Chicken Nugget Homemade

Citarasanya oke, jauh lebih enak daripada resep yang dulu aku coba. Recommended lah. Pada dasarnya resep ini resep dasar dan masih bisa divariasi lagi, misal dikasih bumbu Itali, kejunya diperkaya dan lain sebagainya.

Buat Mbak Mia, terima kasih banyak untuk resepnya sekalian minta izin untuk repost. Semoga sharing ilmunya membawa pahala dan kebaikan. (st)

CHICKEN NUGGET SPESIAL
* Resep: Mia Indriasari milis NCC

Chicken Nugget Homemade

Bahan Nugget:
1 kg Dada ayam fillet
1 lembar Roti tawar kupas
125 ml Susu evaporated / tawar
1 butir Telor utuh
50 - 100 gram Keju cheddar (lebih banyak lebih enak), diparut
1 butir Bawang bombay ukuran sedang, dicincang halus
1 sachet (= 42 gram) Susu kental manis
30 gram Tepung maizena
50 gram Tepung sagu tani
½ sdt Oregano (atau sesuai selera)
2 sdm  Margarin untuk menumis
Lada sesuai selera
Gula pasir sesuai selera
Note by Shirley:  Garam sesuai selera

Bahan Celupan:
Putih telur
Bread crumb/ tepung roti yg kasar

Cara Membuat:
1. Rendam fillet ayam dengan susu selama kurang lebih 8 jam (bisa direndam sedari malam lalu pagi2 dibikin, simpan di wadah tertutup dan masukkan ke kulkas - chiller aja)
2. Blender fillet ayam, telor, roti tawar, garam, gula pasir dan susu bekas rendaman (Mb Mia: blendernya tidak sampai halus supaya masih terasa ayamnya). Sisihkan.
3. Tumis bombay cincang dengan margarin sampai harum, matikan, biarkan agak dingin.
4. Setelah dingin masukkan tumisan bombay, parutan keju, susu SKM, maizena, sagu tani, oregano, lada (pas di sini kalau kurang asin atau kurang manis bisa ditambah sesuai selera) ke adonan fillet tadi, aduk sampai benar2 rata (Mb Mia: rebus air sedikit, lalu ambil adonan sedikit lalu direbus, dicoba pas tidak asin manisnya hehe, setelah dirasa enak baru ke step no. 5)
5. Masukkan adonan ke loyang yang telah dialasi daun pisang atau kertas roti, kukus kurang lebih 40 menit (Mb Mia: pengukusnya tutupnya dibungkus kain serbet ya biar airnya tidak terlalu banyak netes ke adonan).
6. Keluarkan dari kukusan, balik adonan ke atas rak agar air dari kukusan keluar semua.
7. Hangat2 lepaskan adonan dari loyang, potong2 sesuai selera.
8. Biarkan sebentar/ masukkan ke kulkas agar adonan yang sudah dipotong mengeras. Celup dengan putih telur dan taburkan tepung roti kasar (Mb Mia: saya pake bread crumb mama suka), simpan di freezer.
9. Kalau mau dimakan langsung goreng aja  (Shirley: tidak perlu dithawing).

Chicken Nugget Homemade

Paiton, 25 Juni 2013

Sate Banjar

Karena sebentar lagi mau pulang kampung, iseng-iseng bikin sate banjar.

Sate Banjar

Masih pakai resep yang sama.
Grill Pan

Duuh, yummy! Dann .... bentar lagi bisa hunting yang versi aslinya. Cihuy!
Sate Banjar

Paiton, 25 Juni 2013

Thursday, June 6, 2013

Empek-empek Adaan (with Recipe)

Hubby iseng beli ikan tenggiri lumayan besar, jadilah hari libur nasional ini kami bisa menikmati empek-empek adaan yang lezat. Resepnya hasil browsing di internet, kuah cukonya dari koleksi resep NCC.  

Empek-empek Adaan

Setelah difillet, ternyata dapatnya cuman 380 gram. OK nggak masalah, bikinnya 3/4 resep aja. Ternyata enakk, teksturnya empuk puk puk nggak pake alot. Rajangan bawang merahnya juga terasa banget, bikin gurih. Naomi dan teman-temannya juga suka, bolak-balik ke meja makan nyomotin sampai kekenyangan dan nggak kuat lagi makan nasi. Kalau emaknya sih dimakan sama nasi anget dan abon cabe hehe.

Empek-empek Adaan

Tertarik? Ini resepnya ya. (st)


EMPEK-EMPEK ADAAN
:: Resep: Ny. Liem

Empek-empek Adaan

Bahan:
500 gr Ikan tenggiri fillet (tanpa tulang),
100 ml Santan kental,
100 gr Bawang merah iris halus,
1 butir Telur,
2 buah Kuning telur,
15 gr Garam,
5 gr Penyedap rasa,
¼ sdt Merica bubuk,
250 ml Santan kental,
150 gr Sagu tani,
50 gr Tepung terigu

Cara Membuat:
1) Campur ikan tenggiri dan santan menjadi satu, kocok dengan mikser (bisa pake blender atau food processor) hingga rata dan lembut selama 5 menit.

Empek-empek Adaan

2) Masukkan bawang merah, telur, garam, penyedap rasa dan merica, kocok sambil tuang santan hingga tercampur rata
3) Masukkan sagu dan tepung terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk rata.
4) Adonan dibentuk bulat-bulat (bagi yang nggak mau tangannya kotor bisa menggunakan dua buah sendok makan) lalu goreng dgn minyak panas sedang sampai kecoklatan.

Empek-empek Adaan

Kuah Cuko
:: Sumber: NCC

Bahan: 
1 kg Gula aren
2 ltr Air
10 bh Bawang putih
100 gr Cabe rawit
40 gr Garam
5 sdm Cuka (atau sesuai selera)
200 gr Asam jawa

Cara Membuatnya:
Masak semua bahan menjadi satu. Kemudian saring.
Catatan: untuk cukonya, bikin 1/4 resep saja sudah jadi banyak.


Empek-empek Adaan

Selamat menikmati!

Paiton, 6 Juni 2013

Friday, February 1, 2013

Sayur Ubi Tumbuk

Bila Anda berasal dari Sumatera Utara, tentu tidak asing dengan masakan sayur ubi tumbuk. Ada yang menyangka sayur ubi tumbuk itu serupa dengan sayur bobor. Sebetulnya persamaan mereka hanyalah sama-sama masakan berbahan sayur dengan kuah santan, namun dari segi sayuran yang digunakan, bumbu yang dipakai, cara mengolah dan rasa masakan, perbedaannya jelas.

Hubby tidak pernah secara spesifik minta dibuatkan masakan ini. Tiba-tiba saja aku ingin makan sayur ubi tumbuk karena melihat ada leunca dijual di supermarket. Belakangan aku tahu leunca tidak memberikan aroma dan citarasa yang sama dengan rimbang.

Menurutku sayur ubi tumbuk cocoknya dihidangkan untuk sekali makan dan langsung habis. Karenanya kalau masak, bikin porsinya secukupnya saja supaya tidak perlu dihangatkan berulang-ulang.

Resep ini aku dapat dari milis, thanks to Mbak Ira. Karena lumpang di rumah sudah hancur, jadilah daun singkong ini tidak benar-benar ditumbuk. Yah, masih lumayanlah kuahnya masih ada warna hijau klorofilnya hehe.Yang minat mencoba, silakan cek resep di bawah ya. (st)


SAYUR UBI TUMBUK
By Ira Mashura

Sayur Ubi Tumbuk
Bahan:
Daun singkong muda (pucuk-pucuknya saja)
1 buah Bunga rias/ kecombrang/ honje
Rimbang / takokak secukupnya       
5 buah Cabe merah dipatah2kan (boleh diganti cabe rawit)
400 ml Santan encer
100 ml Santan kental
1 batang  Sereh Garam sesuai selera
Optional: Ebi secukupnya (boleh diganti udang kecil segar/ kering)

Bumbu halus:
6 buah  Bawang merah
Optional: 2 butir Bawang putih dan seiris jahe

Cara Membuat:
1) Tumbuk daun singkong sampai agak halus, masukkan bunga rias, tumbuk hingga agak hancur, terakhir masukkan rimbang, tumbuk kasar saja.
2) Masak santan encer, masukkan sereh, bumbu halus dan ebi, biarkan hingga mendidih.
3) Masukkan daun singkong, masak sampai warnanya hijau tua, terakhir masukkan santan kental dan patahan cabe merah/cabe rawit.
4) Cicipi dan tambahi garam sesuai selera

Paiton, 2 Februari 2013

Saturday, January 19, 2013

Dekke Nani Ura (dengan resep)

Seumur hidup aku makan dekke (= ikan mas) yang dimasak nani ura baru dua kali. Sekali waktu masih di Surabaya, saat perayaan wisuda seorang teman yang berasal dari Medan. Yang kedua kali adalah saat kami pulang kampung ke Pematang Siantar di Natal 2012.
 
010 naniura

Disclaimer:
Nani ura is one of the Indonesian finest dishes. However, do not expect fancy kitchen equipment or sophisticated technique in this post.  This dish was made in our parents' humble full-of-love kitchen. Our hand models: the lovely Oppung Esther boru Nainggolan dan Eda Hotma boru Napitu

Saat ngobrol iseng dengan Inangtua boru Nainggolan (ini adalah budenya suami, kakak ipar dari mertuaku laki-laki), aku menanyakan apa saja bumbu yang dipakai untuk membuat beberapa masakan Batak, termasuk di antaranya nani ura. Nani ura ini amat jarang disajikan di restoran dan hanya disajikan di rumah-rumah tangga pada acara tertentu (berbeda dengan saksang, arsik dan sayur ubi tumbuk yang hampir selalu tersedia di rumah makan masakan Batak). Padahal, bumbu-bumbunya cukup umum -- paling tidak di Sumatera Utara. Agaknya memang pemikiran memakan daging ikan mentah cukup provokatif bagi beberapa orang sehingga masakan ini hanya dikeluarkan berdasarkan permintaan khusus saja.

Oppung boru Nainggolan
Inangtua
Menyebut kata nani ura membawa sweet memory pada mertuaku karena mengingatkan beliau saat bertemu dengan besan pertamanya (yaitu mertua dari edaku yang pertama) yang asli Minang. Beliau berdua dengan inangtua menyuguhkan masakan ini ke sang besan dan menuai banyak pujian. Hingga saat ini mertua masih terlihat berbinar-binar jika mengulang cerita ini.

Inangtua menyebutkan waktu memasak nani ura cukup 2-3 jam saja. Karena itu ketika kami jalan-jalan di pajak (= pasar), edaku (eda = ipar perempuan, hanya berlaku untuk saudara perempuan suami atau yang satu level) menunjukkan dua buah asam jungga, langsung saja aku terpikir untuk memasak nani ura. Mumpung di rumah mertua dan mumpung ada koki yang tahu resep aslinya. Ya, inangtua kami adalah seorang koki yang handal, sebuah ketrampilan yang beliau dapat dari rajin mengikuti dan membantu persiapan acara adat. Hanya butuh pandangan sekilas untuk menentukan berapa banyak bumbu yang diperlukan untuk sekian kilogram protein, ketrampilan yang sampai hari ini aku masih belum kuasai.

Back to business. Eda Hotma membeli sekilo ikan mas hidup (isi 2 ekor, harus menggunakan ikan yang agak kecil supaya matangnya cepat) dan semua bumbu yang diperlukan di Pajak Horas lalu kami pun terburu-buru pulang ke rumah. Adalah esensial dalam kuliner Batak untuk menggunakan bahan-bahan yang serba segar baik protein maupun bumbu-bumbunya, karena itu kami mengejar waktu supaya ikan masnya masih hidup sampai kami tiba di rumah. And so the adventure began.

Meski harus mencuri-curi waktu di sela2 aktivitas menyiapkan cemilan untuk para tamu yang berkunjung dalam rangka tahun baru, dalam tempo 3 jam akhirnya kami berhasil menyajikan dekke nani ura yang sangat lezat (OMG, I am literally drooling now!).

Don't be fooled by its humble appearance. Meskipun terlihat mirip dengan arsik dan sama-sama dibuat dengan bahan ikan mas segar, nani ura memiliki rasa yang berbeda dan khas. Daging ikan mas yang biasanya sangat lunak mendekati hancur di dalam masakan arsik, menjadi kenyal namun mudah disobek dalam nani ura. Memakan nani ura lebih mudah daripada arsik karena semua sisik dan duri sudah dibuang dan semua bumbu digiling halus tanpa kecuali (berbeda dengan masakan arsik menyisakan banyak "uram-uram", yaitu serpihan bawang batak / kecombrang / bumbu / sisik ikan yang sudah menyerap bumbu). Rasa asamnya juga berbeda karena dibuat bukan dari asam galugur atau nipis tetapi dari asam jungga. Tambahan kacang tanah tumbuk membuat bumbu dan kuah nani ura menjadi gurih tak tertahankan.

Catatan: Masakan di foto dibuat tanpa garnish. Jika disajikan untuk pesta, sajikan di pyrex atau piring lebar, dengan alas daun selada dan hiasan buah tomat / mentimun ukir dan daun peterseli.

Nuff said about this dish. Berikut resepnya mengikuti versi keluarga kami. Enjoy it. (st)

DEKKE NANI URA
:: Recipe by: Oppung Ester boru Nainggolan

009 naniura

Bahan-bahan:
1 kg  Ikan mas ukuran kecil/sedang (pilih yang satu kg isi dua ekor)
3 buah  Asam jungga, kupas dan peras airnya, saring (tambahkan sedikit air putih seperlunya, asal cukup untuk merendam ikan secara merata)

1 sdm (= 7 gram) Ketumbar, disangrai hingga harum, giling halus
40 gram  Kemiri, belah-belah menjadi 2, disangrai (goreng tanpa minyak)
1 ruas Jahe (± 5 cm), iris-iris tipis melebar, sangrai
1 ruas Lengkuas (pilih yang agak muda), iris-iris tipis melebar, sangrai 
1 siung  Bawang putih, disangrai hingga lunak
12 siung  Bawang merah, disangrai hingga lunak

5 cm  Kunyit, bersihkan, potong-potong, digiling halus
1 sdm  Andaliman, giling halus
6-8 buah  Cabe rawit / cabe keriting merah (bisa ditambah/dikurangi sesuai selera)
1 buah  Batang rias / kecombrang yang muda, ukuran panjang antara 25-30 cm, kelupas, ambil bagian dalamnya yang berwarna putih, rebus hingga lunak lalu tiriskan
Garam sesuai selera

Opsional:
80 gram  Kacang tanah kulit, sangrai hingga matang, kupas kulitnya, giling kasar
1 buah  Jeruk nipis, ambil airnya (digunakan hanya jika kuah nani ura kurang kecut, masukkan sedikit demi sedikit)

Cara Membuat:
1) Cuci bersih ikan mas, buang insang, sisik dan isi perutnya.

001 dekke / ikan mas dibersihkan

2) Dengan menggunakan pisau yang tajam, iris punggung ikan secara memanjang (usahakan sedekat mungkin dengan tulang / durinya), lalu lebarkan ikan.
003 ikan mas diiris melintang

3) Rendam daging ikan dalam cairan asam jungga selama 2 jam.
004 rendam dalam cairan asam

3a) Setelah 30 menit pertama, cabut duri-durinya (pada saat ini, daging ikan sudah mulai melunak sehingga pencabutan tulang / duri bisa dilakukan dengan mudah). Beri keratan2 di beberapa tempat supaya bumbunya mudah diserap. Balik-balik ikan supaya cairan asam jungga merasuk ke semua bagian.
005 diamkan selama 2 jam

4) Siapkan bumbu-bumbu baik yang disangrai maupun tidak.006 mengupas bumbu

4a) Ulek bumbu-bumbu berikut secara berurutan: andaliman, cabe, garam, ketumbar giling, kemiri, jahe, lengkuas, bawang putih, bawang merah, kunyit, batang rias muda yang sudah direbus. Aduk hingga menjadi pasta berwarna kuning kemerahan (warna merah ditentukan oleh banyaknya cabe).

007 sangrai bumbu giling

5) Cicipi bumbu giling apakah sudah cukup asin dan pedas sesuai selera.
6) Laburkan bumbu giling ke seluruh bagian ikan hingga rata. Balik-balik ikan supaya kelebihan bumbu bercampur dengan cairan asam. Cicipi untuk mengetahui apakah rasa sudah cukup kecut, jika tidak masukkan air jeruk nipis.

008 campur bumbu ke dekke

6a) Jika ingin diberi garnish, pada tahap ini pindahkan ikan ke piring saji.
7) Taburi nani ura dengan kacang tanah giling. Siap disajikan.

Catatan: 
- Menurut Inangtua, asam jungga bisa digantikan dengan air jeruk nipis dalam jumlah yang sama. Namun demikian aku belum pernah tes bahan substitusi ini, so no guarantee. I will let you know if it can be done successfully.
- Ikan mas bisa saja diganti dengan ikan air tawar lain seperti nila atau mujair tetapi tidak akan memiliki citarasa yang sama. 

Paiton, 19 Januari 2013

Wednesday, March 28, 2012

[NCCLW] Lontong Nasi dan Sate Ayam Ala Banjar

Seumur2 baru kali ini bikin lontong. Tentunya ini berkat event NCC Lontong Week dengan hostnya Trio Wokeh yang memang wokeh punya.
Lontong dan Sate Banjar Dapur Solia
Aslinya aku kurang suka dengan lontong karena teksturnya yang lembek dan kenyangnya tidak awet. Nah, saat bikin lontong ini aku menggunakan metode kukus, bukannya rebus sehingga dihasilkan lontong yang teksturnya tidak lembek. Tetap mirip nasi hanya saja berwarna kehijauan dan lebih harum karena penggunaan daun pisang kepok sebagai pembungkusnya. Karena itu ini kunamakan "lontong nasi".
Lontong

Metode kukus terbagi menjadi dua bagian: membuat beras aron dan mengukusnya. Sudah lama sekali aku tidak membuat beras aron. Dulu waktu aku masih SD, beginilah cara orangtuaku memasak nasi dari mentah hingga setengah matang. Saat itu rice cookler masih sangat jarang dan magic com belum dikenal.

Beras Aron

Untuk teman makan lontong ini, kupilih Sate Ayam ala Banjar. Dari resep aslinya yang hanya menggunakan cabe rebus dan saus tomat, kutambahkan selai kacang. Ternyata penambahan ini membuat bumbu sate lebih legit dan enak. (st)

LONTONG NASI DAN SATE BANJAR
Resep asli: Yasaboga
Modifikasi: Shirley Dapur Solia

Bahan Lontong:
200 gram Beras kualitas baik
700 gram Air
Daun pisang kepok untuk membungkus, celupkan ke air mendidih selama 2 detik supaya layu dan tidak pecah saat dipakai

Lontong

Cara Membuat:
1) Cuci beras hingga bersih
2) Masukkan beras dan air ke dalam wajan cekung, nyalakan api kompor, aduk2 sampai semua air terserap oleh beras
3) Bentangkan selembar daun, letakkan beras aron berbentuk memanjang, gulung erat, sisakan sedikit ruang di ujungnya untuk mengembang, kunci dengan sematan lidi di kedua ujungnya.
4) Kukus selama 45 menit.
Catatan: jika suka lontong yang lembek, isi daun pisang separuhnya saja, lalu rebus.
Hasil jadi: untuk 4 porsi

Sate Ayam Mentah
Bahan Sate Banjar:
500 gram Daging ayam yang sudah dibuang tulangnya, potong 1 x 2 cm
* Sertakan kulit ayamnya jika suka
2 sdm Kecap manis
1 sdm Margarin, cairkan
Tusuk sate secukupnya

Bahan Sambal Sate:
10 buah Cabe merah, rebus, blender
3 buah Cabe rawit, rebus, blender
5 buah Bawang putih, rebus, blender
5 sdm Saus tomat jadi
2 sdt Petis udang
2 sdm Margarin, cairkan
1 sdt Garam atau sesuai selera
1 sdm Gula atau sesuai selera
1 sdm Selai kacang

Cara Membuat:
1) Tusuk daging ayam 4-5 potong pada setiap tusuk sate.
2) Sambal sate: campur semua bahan menjadi satu, tes cicip, sesuaikan garam dan gulanya hingga mendapatkan rasa yang sesuai. Catatan: warna saus ini merah sesuai dengan warna dan merk saus tomat yang digunakan
3) Campur margarin cair, kecap manis dan 5 sdm sambal sate.
4) Celupkan tiap batang sate ke dalam bumbu ini, biarkan selama 30 menit supaya meresap
5) Panggang di atas bara api sambil dibalik-balik hingga berubah warna dan matang
6) Hidangkan bersama kecap dan sisa sambal sate.
Hasil jadi: ± 45-50 tusuk

Lontong dan Sate Banjar Dapur Solia

Paiton, 26 Maret 2012

Blog: dapursolia.blogspot.com
FB: dapur.solia@gmail.com

Thursday, November 24, 2011

(Ini Bukan) Saos X.O.

Bolak balik aku mendengar mengenai kedahsyatan rasa saos X.O. dari testimoni dan blog teman-teman. Sudah agak lama aku mencicil membeli ebi dan teri medan yang menjadi salah satu bahan bakunya. Pada akhir pekan yang kurencanakan untuk membuat saos ini ternyataaaaa ..... teri medannya sudah dipake! Huhuhuhu.

Berhubung bawang merah dan putih sudah dikupas, aku putuskan untuk melanjutkan percobaan. Teri medan diganti dengan ikan asin. Hihihi, nekad ya.

Dan setelah jadi, dicicipi, dicoba untuk dijadikan bumbu nasi goreng, jelaslah sudah. Ini BUKAN saos X.O.! *tarik-nafas-panjaaaang-keluarkan-huh-hah-huh-hah

Foto ini kupasang ini untuk kenang-kenangan. Semoga dalam waktu dekat bisa bikin saos X.O. yang beneran.

Paiton, 24 November 2011

Saturday, November 19, 2011

Gong Bao Ji Ding (Chicken with Dried Chillies)

Efek Chinese Food Week NCC masih terasa di rumah. Siang ini kami makan siang dengan menu "Gong Bao Ji Ding" alias ayam masak cabe kering. Resepnya aku copas dari setorannya Lany. Makasih ya, Mbak.

Karena nggak punya arak merah (ang ciu), aku pake cuka apel (merk Kusuma Agrowisata). Aslinya cuka apel ini dipakai untuk pengobatan sakit tenggorokan, asma, ginjal, kandung kemih dan tekanan darah tinggi (paling nggak menurut brosurnya sih). Aku senang banget waktu baca resep ini juga butuh cuka beras karena sudah lama beli tapi nggak tahu mau dipake apa. Daun bawang aku skip karena di rumah jarang nyetok.
Gong Bao Ji Ding (Chicken with Dried Chillies)

Rasanya? Kayak chinese food ala depot banget. Padahal bahan2nya sama aja dengan yang biasa dipake untuk masakan rumahan. Rupanya teknik masak dengan api besar dan penambahan saus memang membuat perbedaan besar. Bumbunya nggak berasa 'medok', lamat2 saja. Ayamnya masih juicy, empuk. Kekurangannya, kalau sudah dingin nggak terlalu nikmat lagi jadi memang harus dimakan panas2.

Jangan terintimidasi dengan judulnya yang kayak 'susah' ya. Bikinnya nggak sesulit namanya. (st)

GONG BAO JI DING
Sumber: The Food of Asia terbitan Periplus, dikutip oleh Lany Rosdiana
Gong Bao Ji Ding (Chicken with Dried Chillies)

Bahan-bahan:
500 gram  Dada ayam, potong ukuran 1/2 x 2 cm
½ sdt  Garam
1 buah  Putih telur
2 sdm  Ang ciu (aku ganti cuka apel Kusuma)
2 sdt  Maizena
Minyak untuk menggoreng &menumis bumbu
1 sdt  Bawang putih, cincang halus
1 sdt  Jahe, cincang halus
1 sdm  Kecap asin (aku pake merk Pearl Bridge River)
1 sdm  Cuka beras (aku pake merk Blue Elephant, made in Thailand)
1 sdt  Gula
2-3 buah  Cabe kering, iris 1 cm, goreng hingga renyah dan kecoklatan
1 sdm  Daun bawang iris tipis (aku skip)
2 sdm  Kacang tanah goreng tanpa kulit

Cara membuat:
1) Lumuri potongan ayam dengan garam, putih telur, ang ciu (aku: cuka apel), dan maizena. Sisihkan selama 2-3 menit sambil memanaskan minyak untuk menggoreng.
2) Goreng ayam sampai terendam dengan suhu sangat tinggi selama 30 detik, angkat, tiriskan dan sisihkan.
3) Sisakan kira2 1 sdt minyak goreng di wajan. Tumis bawang putih dan jahe selama beberapa detik, lalu tambahkan kecap asin, cuka beras, dan gula. Aduk rata. Masukkan ayam, cabe kering dan daun bawang. Tumis 3-4 menit.
4) Masukkan kacang goreng. Hidangkan segera.
Hasil: untuk 5 porsi nasi.

Kesimpulanku masakan china memang merefleksikan adat istiadat masyarakat di negeri Tiongkok sana, paling tidak di zaman dahulu kala, yang penuh kerja keras dan serba cepat. Karena China adalah negara 4 musim, bahan makanan segar tidak tersedia setiap saat. Bumbu2 berbentuk saus (rata-rata hasil fermentasi) disiapkan dalam jumlah banyak dan distok. Bahan2 utama dipotong2 dengan pisau daging yang besar menjadi potongan berukuran sama supaya bisa matang bersamaan. Untuk memasak dipakai kuali besi yang besar dan api besar. Waktu pematangan otomatis sebentar saja. Masakan dinikmati secara cepat supaya tidak keburu dingin. Karena kepraktisan dan citarasanya, tidak heran restoran masakan china tumbuh subur tidak saja di Asia tetapi juga di negara-negara barat.

Paiton, 19 November 2011

Thursday, November 3, 2011

Fuyunghai / Fu Yong Kepiting

Trial resep yang ini menurutku kurang begitu berhasil. Bahan kepiting aku ganti rajungan kalengan, ternyata bikin fuyunghainya sedikit amis. Rebung aku ganti dengan jamur yang dicincang, bikin sensasi kres-kresnya lenyap. Gorengan telurnya juga ketipisan, kurang gendut. Wah, masih banyak kurangnya nih, nggak seperti bayanganku semula.
Fuyunghai

Meskipun aku nggak terlalu doyan, ternyata orang rumah ada yang suka. Untuk yang mau mencoba, aku tuliskan resep aslinya saja ya. (st)

FU YONG KEPITING
Resep: Ibu Cherry Hadibroto
Fuyunghai

Bahan dadar:
1 ekor  Kepiting (± 700 gram, kukus, sisihkan dagingnya). Modif: 360 gram rajungan kalengan
100 gram  Rebung siap olah, potong bentuk korek api. Modif: jamur kancing diiris2 memanjang
3 siung  Bawang putih, haluskan
3 batang  Daun bawang, iris halus
4 butir  Teluh utuh kocok
1 sdm  Kecap asin
½ sdt  Merica bubuk
1 sdm  Tepung terigu

Bahan saus:
1 siung   Bawang putih dimemarkan
½ buah  Bawang bombay diiris tipis
50 gram  Kacang polong kalengan / beku
5 sdm  Saus tomat (aku pake Del Monte, kecutnya dapat tapi kurang merah)
½ sdt  Merica putih bubuk
¼ sdt  Garam
1 sdt  Gula pasir

Cara Membuat:
- Campur dan aduk rata bahan dadar. Buah dua buah dadar yang cukup tebal dengan api kecil agar bagian luar tidak hangus dan bagian dalamnya matang. Tata di piring saji, sisihkan.
- Panaskan 2 sdm minyak, tumis bawang putih sampai kuning dan harum. Masukkan bawang bombay, aduk sampai layu. Tuangi 250 ml air dan semua sisa bahan, aduk dan didihkan. Tuangkan 1 sdt tepung sagu / maizena yang dicairkan dengan 2 sdm air, aduk sampai mengental, angkat, siram ke atas dadar.

Paiton, 4 November 2011

Ayam Goreng Ngo Hiong

Ayam goreng adalah menu tetap di rumah. Sebetulnya yang suka itu aku, kemudian Naomi lama kelamaan ketularan. Hubby yang semula adalah penyuka ikan dan daging akhirnya pun terpengaruh.

Bumbu yang dipakai untuk ayam goreng ini bervariasi, tergantung kreativitas yang berada di belakang penggorengan. Ayam goreng bumbu ngo hiong atau five-spices sudah kukenal sejak masih tinggal di rumah orangtua. Nah, dalam rangka Chinese Food Week NCC, aku memutuskan untuk membuat ayam goreng bumbu ngo hiong ini. Hitung-hitung nostalgia masakan masa remaja.

Bikinnya super gampil dan hemat bumbu tapi butuh persiapan agak lama karena ayamnya diasinkan tidak dengan garam melainkan dengan kecap asin. Boleh pakai Kikkoman atau kecap asin lainnya sesuai selera keluarga. Kalau menggunakan ayam kampung, pakailah ayam kampung yang ukurannya agak kecil (kurang dari satu kilogram) supaya bisa matang sampai ke dalam tanpa perlu direbus.

Rasanya? Tidak perlu diragukan, enakkk sekali. (st)



AYAM GORENG BUMBU NGOHIONG
Resep: Ibu Cherry Hadibroto

Bahan-bahan:
1 ekor  Ayam negeri (aku pakai ayam kampung berat kurleb 8 ons, potong 8)
100 gram  Tepung sagu/ kanji (aku pakai tapioka cap pak tani)

Bumbu Perendam - campur rata:
3 sdm  Kecap asin (aku pakai Pearl River Bridge)
5 siung  Bawang putih, haluskan
1 sdt  Merica putih bubuk
1 sdt  Bumbu ngo hiong

Cara Membuat:
1) Balur bumbu perendam ke ayam sambil diremas-remas ke seluruh badan ayam. Biarkan semalaman di kulkas bawah (aku rendam selama 7 jam)
2) Gulingkan tiap potong ayam ke tepung sagu/ kanji. Tepuk2 supaya melekat dengan baik (catatan: jika suka boleh tambahkan sedikit garam halus dan/atau merica di tepungnya supaya tidak hambar)
3) Goreng dengan api kecil dalam minyak panas sedang yang cukup banyak. Balik-balik supaya bagian dalamnya matang merata dan permukaannya garing.

Paiton, 4 November 2011

Sunday, October 30, 2011

#ChineseFoodWeek: Sup Kim Lo

Bulan ini aku didapuk untuk tandem dengan Teh Nicke dan Mbak Diyah (yess, we are the 3Funky trio. Don't get excited!) untuk menjadi host event online komunitasku, yaitu Chinese Food Week NCC.
CFW Badge

Event kali ini membebaskan jenis makanan yang dikumpulkan sebagai entry, boleh masakan, kudapan maupun minuman, selama masih bisa ditunjukkan hubungannya dengan tradisi maupun kreasi komunitas China baik yang di negeri asalnya maupun yang peranakan.
Sup Kim Lo

Untuk event ini, aku mencoba membuat sup kim lo dari buku resep Indonesian-Chinese Cooking tulisan Ibu Cherry Hadibroto. Partisipasiku ini mendapatkan dukungan penuh dari hubby karena pada dasarnya keluarga kami bukan sweet tooth. Apalagi bahan-bahannya termasuk mudah namun enak-enak semua: ayam kampung, kimcan (bunga sedap malam kering), dan jamur kuping. Masakan ini tidak menggunakan garam tetapi kecap asin sebagai sumber rasa asin. Jadi ingat ibuku yang memang jarang masak menggunakan garam dapur.

Sesuai peraturan event, penggunaan daging b2 aku skip. Penggunaan ayam kampung muda utuh membuat kaldu berasa kental dan manis. Sayang aku tidak menggunakan saringan kain sehingga kuah tidak bisa bening benar. Sewaktu membuat kaldu juga terjadi kecelakaan kecil sehingga 2 liter kuah tumpah percuma (arrg!). Hasil akhirnya adalah sup yang kurang kuah dan kebanyakan isi. Namun secara keseluruhan rasanya enak dan pas. Kesan yang aku dapat penulisnya memang sudah memperhitungkan takaran bahan dengan teliti sehingga sangat sangat memudahkan pembacanya yang jarang masak seperti aku. 

Setelah masakan selesai dan kudu dijepret, baru aku sadar kalo aku sama sekali tidak punya pernak pernik yang berbau chinese. Mangkuk, sendok sup, atau sekedar wadah berwarna merah. Kayaknya ini harus ini shopping list berikutnya nih.

OK buat yang minat mencoba, ini aku sharing resepnya ya. (st)

SUP KIM LO
Resep asli: Ibu Cherry Hadibroto
Sup Kim Lo

Bahan-bahan:
1/2 ekor  ayam kampung rebus (aku pakai jadi 1 ekor kecil)
100 gram  daging b2 rebus, potong tebal 1cm, iris tipis (aku tiadakan)
1000 ml  kaldu perebus ayam (*)
100 gram  kimcan (bunga sedap malam kering, rendam, tiriskan -- aku: ikat 1x menjadi simpul)
25 gram  jamur kuping, rendam, iris kasar
50 gram  soun, rendam air dingin, potong 10 cm

5 buah (=20 gram) bawang merah, iris tipis
4 siung  bawang putih, iris tipis
1/2 sdt  merica putih bubuk
2 sdm  kecap asin (aku pake merk Pearl River Bridge -- botol kaca label perak dan merah)
2 sdm  kecap manis
1/2 sdt  gula pasir
2 sdm  margarin untuk menumis
bumbu penyedap secukupnya, jika suka
1 butir  telur kocok untuk dadar, iris halus
bawang merah goreng, sesuai selera

Cara Membuat:
1) Tumis bawang putih dan bawang merah dengan 2 sdm maragarin sampai kecoklatan, tuang ke panci kaldu (*)
2) Didihkan bersama semua bahan kecuali soun, bawang goreng dan telur dadar
3) Masak selama 20-30 menit sampai bumbu meresap, masukkan soun dan bumbu penyedap. Angkat
4) Susun di mangkuk, sajikan panas, taburi irisan dadar telur dan bawang goreng.

(*) Cara Membuat Kaldu:
- Didihkan air sampai bergolak, cemplungkan ayam. Tunggu hingga mendidih kembali, angkat ayam. Buang air yang ini (bisa juga dipakai untuk proses selanjutnya jika kita menggunakan saringan kain yang rapat). Bersihkan sisa darah yang menempel di badan ayam.
- Rebus ayam dengan 2 liter air. Jika suka, masukkan 1/2 butir bawang bombay (kupas, potong menjadi dua) ke dalam air. Rebus selama 3/4 jam dengan api kecil sampai daging ayam empuk. Selama proses merebus, biarkan tutup panci sedikit terbuka untuk melepaskan uap panas.

Paiton, 30 Oktober 2011
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...