Tuesday, April 21, 2015

Banana Bread Pudding (with recipe)

Menurutku orang mengalami baking blues karena lelah mental dikejar-kejar target. Entah karena orderan lagi bejibun, ada hal lain yang menuntut banyak perhatian, atau ada aktivitas baru yang lebih menarik. Adakalanya baking menarik, ada kalanya aktivitas sekunder, lain waktu mending di-outsourcing-kan saja alias beli hehe.

Tidak ada yang salah dengan perubahan, itu semua bagian dari hidup 
Tidak ada yang salah dengan perubahan, itu semua bagian dari hidup.

Socmed mendokumentasikan makin banyaknya kegiatan kegemaran (hobi) yang dieksplor orang. Menjahit, berkebun, belajar bahasa asing, diet sehat, yoga, menulis, fotografi, you name it. Berbahagialah kita yang diberi kesempatan untuk mengerjakan hobi, karena itu menandakan Tuhan sudah mencukupkan kebutuhan dasar kita.


Minggu lalu aku mampir ke Toko Togasmas Probolinggo, sepulang dari mengantarkan orderan. Dua bulan ini aku rajin lihat-lihat buku seri KKPK (Kecil-Kecil Punya Karya) karena ternyata Naomi suka membaca buku-buku jenis ini. Tahun lalu aku membelikan buku Heidy dan Toto Chan buat dia ternyata dia nggak selesai membacanya. Mungkin terlalu berat buat Naomi karena kedua buku ini minim gambar. Terus terang aku membandingkan dengan diriku sendiri yang sudah mulai merambah buku novel di usia 9 tahun karena sudah kehabisan bacaan komik (Naomi sekarang 10 tahun). Makanya begitu tahu ada genre buku yang disukainya, aku berusaha mendukung dengan membeli buku-buku KKPK ini sedikit demi sedikit. Stamina membaca menurutku adalah salah satu life skill yang harus dimiliki seorang anak jika ia mau berkarya melampaui "kotaknya".

Nah di toko itulah aku menemukan buku resep tulisan Mbak Wulan Sucipto dan Mbak Ike K. Hermawan, dua rekan foodie blogger, yang judulnya Snack Arisan dan Piknik ini. Langsung kepincut dengan resep bread pudding. Beruntung sebagai bakul kue, bahan-bahan standar selalu tersedia di rumah. Selesai makan malam saat keluarga asyik bersantai-santai, aku mengeksekusi resep ini. Hasilnya? Cemilan yang enakkkkk sekali. Hmmm, boleh diulangi dan diulangi lagi kayaknya. Manisnya sedang saja, sesuai dengan selera kami sekeluarga, roti, cairan susu, roti dan kayu manisnya terpadu sempurna. Enak dimakan hangat maupun dingin setelah dimasukkan kulkas.

Ada kebahagiaan tersendiri bisa kembali baking yang tujuannya semata-mata hanya memanjakan lidah keluarga dan diri sendiri tanpa dibayang-bayangi target orderan. I love baking! (st)

BANANA BREAD PUDDING
Resep: Wulan Sucipto dan Ike K. Hermawan



Bahan-bahan:
4 lembar Roti tawar, potong masing-masing 4 bagian
1 buah  Pisang raja/ ambon, potong2 (aku pakai cavendish)
2 butir  Telur ayam utuh
200 ml  Susu cair (aku pakai Ultra plain)
50 ml  Krim Kental (thickened cream, aku pakai Rich non dairy)
¼ sdt  Kayu manis bubuk (sebaiknya yang baru ditumbuk supaya aromanya kuat)
50 gr  Gula pasir (Gulaku)
Sultana / kismis secukupnya (aku pakai sultana, bentuknya sama-sama bulat hitam tapi lebih kecil dan lebih manis)
Mentega secukupnya untuk polesan

Cara Membuat:
1) Panaskan oven 180 °C. -- Shirley: saranku oven dinyalakan setelah step 5 saja, karena bread pudding ini harus dibiarkan agak lama supaya seluruh cairannya diserap roti.
Olesi pinggan uk. 28 cm x 20 cm x 3 cm (atau pakai ramekin, bisa 5-6 buah tergantung ukuran dan bentuk) dengan mentega hingga rata. Sisihkan.
 2) Letakkan ½ jumlah potongan roti di dasar pinggan / ramekin. Susun ½ jumlah potongan pisang di atasnya dan taburi dengan sultana. 
3) Tutup dengan ½ jumlah potongan roti lagi. Susun sisa pisang dan taburi dengan sultana secukupnya. Sisihkan.
4) Mikser telur hingga mengembang. Masukkan susu, krim kental, kayu manis dan gula pasir, kocok rata selama 5 menit. Gunakan kecepatan tinggi saat mengocok adonan.
5) Tuang adonan ke dalam pinggan / ramekin berisi roti. Biarkan selama 15 menit di suhu ruangan sehingga semua cairan meresap ke dalam roti.
6) Panggang selama 30-45 menit di api 180 °C hingga matang dan permukaannya berwarna kecokelatan. Angkat. Sajikan hangat atau dingin.

Tips and Trick:
- Diamkan adonan + puding selama minimal 15 menit, jangan kurang, supaya rotinya menjadi benar-benar moist sebelum masuk oven.
- Setelah dipanggang adonan akan naik cukup tinggi. Supaya tidak meluber, sisakan sedikit ruang di bagian atas pinggan / ramekin.
- Jika suka aroma kayu manis yang kuat, setelah step 5 bisa ditambahkan kayumanis yang diayak di atas puding roti.
- Isian puding roti ini bisa bervariasi: durian, kelapa muda, choco chip, almond slice. Sesuaikan dengan selera.

Selamat mencoba. To Mbak Wulan and Mbak Ike, thanks for sharing your knowledge.

Paiton, 21 April 2015

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...